Laman

Jumat, 28 Maret 2014

Ge-er..

Ini tentang kege-eran

Ya baru kusadari ternyata aku kege-eran saja

Oke kita bahas dulu dasarnya apa
Begini,manusia itu rumit, apalagi kau, iya kau sebagai wanita, kau itu rumit sama seperti ibu dan kakak kakak ku yang wanita juga dan kalian lebih rumit dari kami para pria, kenapa, karena memang kalian hidup dengan perasaan tetapi kadang menggabungkannya dengan logika, seperti yang pernah ku bilang, mendamaikan perasaan dengan logika itu adalah hal paling susah sedunia, tetapi tetap saja kalian mencoba menggabungkannya, akhirnya lahirlah satu kata yaitu, “rumit”. Sorry bukan bermaksud apa apa, tapi itulah kalian diciptakan seperti itu, dan kami pria harus menerima itu.

Oke, kembali ke kita, hubungan kita..

Aku tahu kau sekarang tidak mencintaiku sepenuhnya, setidaknya setengah lah, atau gak sampai setengahlah, seperempat lah, tapi setidaknya adalah hahah kasian banget gue, tetapi dengan songongnya aku sudah merasa memilikimu, dan parahnya lagi aku malah takut kehilanganmu, bodoh banget kan, kita akan bisa dikatakan kehilangan apabila kita memiliki sesuatu hal itu sepenuhnya, kalau masih setengah mah itu tak pantas dikatakan kehilangan melainkan itu namanya kege-eran, iya aku kege-eran *puk puk diri sendiri*

Sekarang apa hubungannya dengan rumit tadi??

Hmm iya aku jelaskan, begini, aku sudah kau pengaruhi dengan caramu, aku terlalu bertindak dengan perasaanku seperti kau yang lebih sering menggunakan perasaanmu, seharusnya aku bergerak dengan logikaku dulu, akhirnya apa?? Akhirnya jadi rumit. Kau sudah rumit dan aku juga datang dengan kerumitan, akibatnya hubungan ini jadi rumit kuadrat, kalau dibiarin itu akan seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan hancur lebur. Masalah itu tidak boleh hanya dibawa perasaan, karena perasaan hanya akan buat sakit hati bagai diiris silet, ditaburi garam dan dikasi saus tomat, pedih banget, oke ini lebay -___-, tapi memang betul, harus ada keseimbangan logika dan perasaan agar semua tampak biasa saja dan tidak jadi beban.

Sekarang aku sudah mengerti dengan cara logikaku, aku tidak takut entah sama siapa kau bagi cintamu, dengan yang di relung hatimu yang sangat dalam itu hahah atau nanti datang lagi entah siapa , terserahlah, yang aku takut adalah kau tak mencintaiku lagi, kau tidak perhatian denganku lagi, kau tidak ada komunikasi lagi, tidak tertawa bareng lagi dan banyak lagi, itu yang kutakutkan, bila itu terjadi, aku seperti manusia tanpa rumah lagi. Sebenarnya kau ini di posisi aman banget, enak bagai ratu yang diidamkan pangeran kodok seperti aku ini, yang senantiasa akan menjaga mu, menyamankanmu, membuat mu selalu teristimewa, kau bisa saja saja menyakitiku dengan sesuka hatimu, tapi tetap saja, untung Tuhan menciptakan kalian dengan perasaan kalian yang rumit itu, jadi kalian tidak semena-mena dengan kami, karena kau pasti masih memikirkan perasaanku juga.

Jadi sekarang aku membuat simple aja, aku akan tetap mengejarmu kemanapun kau pergi atau sembunyi, mengisi perlahan gelas hatimu dengan cintaku agar perlahan penuh dan tak membagi cintamu lagi, ya aku yakin itu, aku harap begitu, seperti yang pernah kubilang, aku hidup dari harapan-harapan ku. Itu akan memakan waktu cukup lama, dan memang harus seperti itu, kau mau yang tak instankan?? Oke! akan kubuat tak instan..

Hmm eh.. pergi??? Sembunyi?? Sorry aku geer lagi, mana mungkin kau bisa sembunyi dariku, apalagi pergi dariku hahah gak bisa, kalau kau sembunyi kau pasti keluar lagi, kalau kau pergi pasti kau datang lagi, apalagi dalam posisi ku kejar, ingat kau itu manusia dengan perasaan. Cinta itu rumit, kita menikmati kerumitan itu, kita sudah sempat membuat ini rumit, bagai benang kusut yang sangat kusut, begitu susahnya membuat itu kembali tergulung rapi dan biasa lagi, dan aku senang kita sempat rumit, karena itu lah yang membuat aku merasa aman, karena ku yakin kau nya yang seharusnya takut kehilanganku, karena aku mencintaimu sepenuhnya, tidak setengah-setengah dan memang karena dengan siapa lagi kau bisa membuat keindahan kerumitan yang kita buat itu, wah ini asli tingkat kegeeran gue yang paling tinggi hahah

Sudahlah, aku aman, dan kau juga aman, kenapa kita gak buat ini aman aman saja?? Simple saja dan kita jalani saja, perasaan kita saja yang membuat pikiran kita tidak mau membuka dirinya, karena pikiran kita itu kecewa tidak kita gunakan sesering kita menggunakan perasaan kita.

Blog ini agak aneh ya hahah gak usah dipikir, diabaikan juga gak apa-apa, soalnya ini hanya analogi ku sendiri terserah kau anggap lelucon atau apalah hahah

Dan cobalah membaca blog ini dengan menggunakan setengah perasaan dan setengah logika..


Selasa, 25 Maret 2014

hmm..

Mungkin karena aku juga tak mencintaimu seutuhnya??
Blog ini membahas cinta lagi, huhhh lebay banget nih tentang cinta cintaan melulu, kayak anak puber zaman SMA aja, tapi mau gimana lagi cuma ini yang terlintas dipikiran
ini bukan membahas tentang kau yang akan membagi cintamu, tetapi aku yang akan membagi cintaku, iya jangan terkejut, karena suatu saat cintaku bukan untukmu saja heheh jangan cemburu ya J
oke kita bahas
Sebuah cinta, mestinya seutuhnya.
Tak ada yang lebih menyakitkan dari cinta yang dibagi. Sejatinya, semua orang ingin dicintai secara total. Satu. Kadang cinta tak cukup mencintai satu.
Sebelum yang kamu cintai sekarang, pasti ada orang yang pernah kamu cintai juga. Akan begitu seterusnya. Namun ini semua bukan tentang cinta yang tertinggal, tetapi bagaimana kamu menggunakan cinta yang ada, untuk mencintai dengan penuh.
Percayalah, sebuah cinta akan terisi dengan sendirinya sampai penuh. Kadang sampai luber.
Cinta yang berlebihan, apalagi kekurangan, sama-sama tak baik. Tapi kita hanya manusia biasa. Kadang cinta yang sudah satu, digunakan mencintai seseorang–yang tanpa alasan jelas bisa pergi sewaktu-waktu– dalam sebuah kurun waktu, hingga saatnya ada orang baru. Cinta yang berlebihan, pada saat yang tepat, pada saat yang disepakati itu benar, harus dibagi.
Maafkan aku, sayang. Sepertinya cintaku yang satu, kepadamu, kelak akan terbagi. Aku tak akan kuat menahan terbaginya cintaku yang satu ini. Aku sudah melihat cinta yang ini akan berlebihan, aku membutuhkan wadah yang baru untuknya. Entah dirimu akan terima atau tidak, tetapi aku harus membagi cinta yang satu ini.
Kelak, cintaku akan terbagi, iya akan terbagi untuk seorang gadis. Seorang gadis kecil yang di pagi hari nanti aku ikatkan tali sepatunya pada hari pertama ia sekolah, yang mencium tanganku sebelum melangkahkan kaki kecilnya ke dunia yang baru, yang ketika dalam malam yang sama aku pulang dia bergegas menghampiri, “Ibu, ayah pulang!” seraya berteriak memanggil KAMU.
Berkenankah, kamu? J


Bersambung...

Minggu, 23 Maret 2014

Love story or kacau story :D



Lama tak menulis blog, mungkin saat nya harus nulis lagi
Kali ini cerita hidup ane ada nambah, hahah yayaya, cerita apaan?? Cerita cinta lah hahah cie cie preet..
Dari dulu ane gak pernah serius sama yg namanya cewek iya cewek tapi bukan berarti ane homo -___-, gua normal cyinn *eh
Cerita ini berawal entah dari mana, datang begitu saja bergerak apa adanya. Hidup itu harus punya prinsip kata mama ane, tapi yang namanya cinta dia perkasa atas segala prinsip. Prinsip awal ane, ingin jomblo dulu lah sampai kelak dapat kerja, prinsip ini beralasan, kenapa , karena selain tampang yang pas-pasan menurut org lain tapi menurut mama ane, aku adalah pria tertampan didunia, dan karena memang kantong kere, seandainya punya pacar mau di bawa kemanalah?? Hahah ke kondangan doang biar makan gratis gitu hahah, dan prinsip itu bertahan hingga puluhan tahun lamanya, wah lebay banget heheh, tapi itu hanya prinsip kecil saja, seriusnya ane memang punya kriteria tersendiri untuk pasangan hidup, klo dijelasin panjang lebar lah, yg penting mendekati sifat mama dan kakak kakak ane dan seiman. Dari dulu ane  mencari yang sesuai kriteria itu, mencari dan mencari sambil menikmati hidup, teman cewek datang silih berganti dalam keseharian tapi gak ada yg yangkut, mungkin ane yang terlalu perfectsionis atau terlalu ganteng, ntahlah…

Sampai suatu ketika jeng.. jeng… jeng!!!..
Seorang bidadari turun dari kayangan dan merusak segalanya, ya itu kau!!
Sewaktu mencari ane gak dapati apa apa, tapi sewaktu berhenti dan focus pada tujuan hidup, kau malah datang, kenapa?? Selalu itu pertanyaannya, tapi namaya cinta dia perkasa, dia dengan gampangnya mengotak-atik kehidupan ane.
Dari dulu aku melihat kau biasa aja, ya mungkin karena aku memamg tidak terlalu mengenalmu lebih dalam, tapi seiring berjalannya waktu, waktu itu pula lah yang menjawabnya, sering bertemu, sering berkomunikasi, sering ketawak bareng, akhirnya tumbuhlah rasa yang seharusnya tidak diharapkan.
Sebenarnya aku bodoh banget. Iya bodoh benget, aku tahu kau sedang gencar2nya mengejar orang yang kau idam-idamkan, dan aku tahu dalam segala hal aku memang kalah darinya, tapi dengan santainya aku melenggang  masuk ke hatimu, memanuver pikiranmu dan berharap akulah yang kau idamkan, kau tinggi di langit dan aku rendah di bumi, tapi dengan kekuatan cintaku, aku ingin menembus langit untuk menjemputmu ke bumi, gak tau diri banget memang ane
Sampai suatu ketika terjadilah moment yang sangat krusial dalam hidupku, pertama kalinya aku ngomong serius sama cewek, keringat becucuran,jantung deg-degan, dan ngomong pun gak jelas, tapi mungkin itulah kepolosanku terhadap hal yang memang benar benar kusayangi, karena memang kita akan tampak apa adanya dengan orang yang kita sayang. Tapi yang aneh darimu aku mencintaimu bukan karena parasmu, banya wanita yang lebih cantik darimu bahkan juga dekat denganku, tetapi yang sampa menerobos hatiku cuma kau, aku suka dengan semua masalahmu, aku suka saat kau perhatian denganku, aku merasa seperti di rumah jika dekat denganmu, sungguh aku tak mau pergi dari rumah, karena itu lah tempat yang paling nyaman.
Sungguh munafik jika kita tidak terlalu berharap dicintai balik, kita berharap banget cinta yang kita beri harus berbalas, dan sebuah jawaban darimu yang membuaku tertunduk, aku harus menunggu saatnya tiba sampai hatimu memang benar-benar untuk ku. Dan dengan segala kerendahan hati dan sedikit kacau aku mengiyakannya, walaupun ku tahu menunggu adalah hal paling absurd sedunia.
Waktu terus berjalan, sekali lagi waktulah yang selalu menjawab, dengan penilaian orang-orang terhadapku segala tingkah lakuku, yang kadang mengarah ke keanehan haha, aku tahu sebenarnya kau gengsi denganku, sungguh memang aku bukanlah type mu. Mungkin untuk sebagian pria digengsiin adalah hal paling menyakitkan dan jujur memang itu menyakitkan, tapi tenang, aku beda, aku pernah mengatakan kepadamu, sesakit-sakitnya hal yang kau buat untuk ku sekalipun, aku akan tetap mengejarmu, bodoh?? Iya bodoh banget…
Mengejar dan terus mengejar, megesampingkan segala pikiran idealis, aku terus selalu berusaha layak dihadapanmu, banyak hal yang ku korbankan, tapi cinta tentang perjuangan, dan perjuangan adalah tentang pengorbanan, sampai mengubah beberapa derajat haluan hidup pun kulakukan, ya kau tahu itu, tapi seperti yang kubilang semua baik-baik saja, bahkan kelihatan lebih baik. Selama menunggu banyak kekacauan, aku kacau, kau juga kacau ,kau kacau kerena masih ingin megejar orang yang kau idamkan, tetapi takut menyakitiku, dan aku kacau karena bingung merelakanmu atau terus mengejarmu, sakit memang, sampai suatu ketika berpikir, kita sama sama tersakiti kenapa kita tak saling mengobati, jatuh bangun mendamaikan logika dengan perasaan, itu adalah hal paling sulit, tidur gak teratur, makan gak selera, kacau lebay banget lah bahkan terlihat konyol, karena memang inilah pengalamanku yang pertama.
Sampailah suatu ketika entah angin dari mana terucap kata, “ya kita jalani ” dari mu sungguh pernyataan yang membuat rasa lelah tak terasa lagi sampai mulut pun tak bisa berucap lagi, hanya terima kasih yang bisa ku katakan karena cintaku sudah berbalas.
Ya akhirnya aku bisa merasakan yang namanya cinta, sayang, atau apalah istilahnya memulai dari saling perhatian, saling bercerita, makan bareng dan banyak hal lah dijalani, yang namanya cinta jarak dekatnya posisi tidak mempengaruhi, saat itu  bahkan sampai sekarang aku harus job traning di luar kota, tapi tanggung jawab komunikasi harus tetap kami jaga.
Cinta itu memang aneh, tidak selamanya harus bahagia, ada moment saat aku yakin benar kau sudah kudapatkan, tapi ada disebagian moment aku masih memang harus megejarmu, kenapa? Aku tahu yang dulu di hatimu tidak bisa langsung pergi begitu saja, dia akan selalu tiba-tiba ada apalagi saat pernah bisa ketemu, aku sadar betul tentang itu, sampai suatu moment kau mengatakan hatimu masih belum sepenuhnya untukku, tanpa berpikir panjang aku langsung mengatakan “tidak apa-apa”, dan setelah tu aku memutuskan akan terus mengejarmu, walau cintaku sudah berbalas
Aku selalu berdoa untuk yang tebaik buatku dan buatmu, selagi menunggu doa itu terwujud, aku selalu memperbaiki diri, belajar lebih baik lagi, jangan takut aku tersakiti, aku akan terus mengejarmu sampai suatu saat harus berhenti, karena menerima kenyataan bukan aku lah temanmu di puncak yang kita “mimpikan” itu, aku akan terus mendaki walaupun seandainya ku tahu hanya jurang yang menantiku di atas sana, walau terjatuh berkali-kali, aku akan selalu menyisihkan pundak ini untuk menggendongmu, aku laki-laki, aku pejuang, sedikit aneh ini bisa dikatakan cerita, bahkan untuk dikatakan cerpen pun ini terlalu singkat, aku hanya ingin terus membuat ini panjang agar ini akan bisa dikatakan cerita.

Maaf bila blog ini terliahat lebay bahkan seakan-akan didramatisir, tapi inilah apadanya
Untuk teman sependakian cintaku, ayolah berjuang bersamaku melewati badai

Bersambung………

Senin, 05 Agustus 2013

menggapai langit jawa



MENGGAPAI LANGIT JAWA

"About hiking we are newbie, but about spirit we are the man" hehehe
Yap, kalimat diatas bisalah menggambarkan saya dan 5 teman saya untuk pertama kalinya naik ke puncak gunung, dan gunung yang kami daki adalah Semeru, di kawasan taman nasional Bromo tengger Jawa timur.
Kebetulan libur gak ada kerjaan disini saya sempatkan untuk bercerita tentang pendakian kami ke semeru
Awal pertama kuliah di Surabaya saya sudah mengetahui keindahan gunung semeru dan gunung bromo, dan sangat ingin mendakinya, tapi di tahun pertama, karena kurangnya persiapan dan pengalaman yang kesampaian cuma bisa mendaki bromo, itupun naik motor bareng teman teman kampus, akhirnya di tahun kedua inilah keinginan mendaki gunung semeru terwujud.
Tiga bulan sebelum pendakian saya sudah menetapkan rencana, bila akhir semester perkuliahan harus mendaki semeru, kemudian saya bilang sama teman teman, ada yang bilang ayo dengan semangat, ada yang mikir-mikir dulu, ada yang bingung, ada yang terkejut, ada yang pingsan dan ada yang pura- pura mati,  pokoknya masih gak jelas dah, tapi ya saya pikir ya wajar, tidak apa apalah hanya sebatas wacanan saja.
Kemudian sebulan sebelum pendakian saya kembali mengingatkan kepada teman teman tentang pendakian semeru ini, dan tampaklah beberapa orang yang mulai tampak serius pengen ikut, dan saya mendapatkan 5 org teman, akhirnya kami total 6 orang dengan saya.
Tetapi ada kendala, dari kami berenam semuanya pendaki newbie(pemula), apalagi gunung semeru belum ada satu pun yang pernah, sial!!, tapi itu tak memupuskan niat saya untuk naik semeru, kemudian saya memutuskan untuk mempelajari Gunung semeru lebih dalam dahulu dengan modal bertanya tanya dengan teman yang sudah pernah naik, googling di internet, dan bertanya ke forum forum backpacker di Surabaya, akhirnya saya sedikit tahu banyak tentang semeru, yang saya ingin saya ketahui adalah keamanan dan keselamatan, hal paling vital menurut saya, soalnya kami semua pendaki pemula, apalagi sewaktu searching di internet sudah banyak kasus terjadi digunung semeru, yang terakhir adalah kasus andika mahasiswa UGM tahun 2008 yang tewas masuk ke jurang karena terkena badai pasir sewaktu turun dari puncak mahameru, jurang yang sering di sebut pendaki semeru dengan sebutan “blank75”, dan banyak kasus lagi seperti hipotermia, gas beracun, hilang dan lain lain.Tetapi ini tidak semua saya ceritakan sama teman teman sewaktu persiapan berangkat, saya takut malah ciut dan kepikiran terus, pokoknya maju teruslah, in God we trust.
Seminggu sebelum berangkat dimulailah iuran untuk melengkapi peralatan umum seperti tenda, makanan, dan lain lain, untuk peralatan khusus diurus masing masing yang sudah terlebih dahulu saya serahkan list nya ke teman teman seperti, carrier, sepatu, sleeping bag, had lamp dan lain lain.
Setelah semua fix, hari keberangkatan pun tiba selasa 9 juli 2013 pukul 18:00 kami semua berangkat start dari kost saya, dengan terlebih dahulu doa bersama, pokoknya dari awal sampai akhir perjalan setiap destinasi yang kami singgahi lalui kami awali dengan doa, karena menurut kami penuntun kami selain pengetahuan kami sendiri adalah Tuhan kami. Makan malam kemudian berangkat menuju terminal bungurasih Surabaya, dari sana naik bis menuju terminal ajosari Malang. Sampainya di malang kami nyari angkot menuju pasar tumpang, tepat jam 12 malam kami sampai di pasar tumpang, jalanan mulai sepi, gerimis dan dingin, kami tak dapat penginapan, akhirnya saya putuskan dengan teman teman untuk ngemper saja, di depan sebuah toko dekat pasar tumpang tersebut, kebetulan karena kita semua cowok ya setuju setuju aja, lagian saya berpikir ya kita backpacker dengan modal tipis ya harus gini hehe, dengan cuaca dingin Malang dan tempat seadanya hanya beralaskan plastik polybag dan matras tipis, kami mulai tidur meskipun kurang nyenyaklah, tapi hal hal seperti inilah yang mungkin bisa diingat nantinya heheh
Jam 4 pagi saya kemudian membangunkan teman teman untuk makan pagi sebelum berangkat ke desa Ranu pani desa terakhir sebelum naik ke semeru, meskipun hari itu sudah mulai bulan puasa untung saja ada warung yang buka di sudut pasar tumpang, setelah makan kami kemudian mencari cari truk yang mau naik kedea Ranu pani, karena biasanya selalu ada truk yang kesana untuk mengangkut hasil kebun dari sana, kalau naik artop ongkosnya agak mahal, setelah menunggu lama ketemulah  truk yang kami tunggu kira kira jam 9 pagi, tawar menawar akirnya supirnya setuju kami pun naik ke truk dan berangkat ke desa Ranu pani,
narsis dulu sebelum berangkat heheh :)
 di perjalanan sebelum sampai ke desa Ranu pani kami sudah di sajikan pemandangan pemandangan gunung semeru yang memukau, perkebunan dan tebing tebing bukit dan hamparan savana tersaji di depan mata kami, sungguh ciptaan Tuhan yang patut disyukuri, selama ini saya hanya melihat tempat tempat seperti itu di TV dan film film, keren dah pokoknya
            Setelah 3 jam perjalanan sampailah kami didesa Ranu pani yang dingin dan hijau tepat di depan kantor resort Ranu pani tempat para pendaki mengurus perizinan sebelum pendakian, 
Resort Ranu pani
disana kami langsung disambut seorang penjaga resort tersebut yang juga sebagai porter gunung tersebut, dia memanggil kami dengan logat batak, kami semua terkejut, kemudian saya bertanya, “pak orang batak juga ya?”, “oh iya, saya marga sinambela” sahutnya, kemudian kami saling kenalan sama bapak itu, kami pun lansung cukup akrab dengan bapak itu, dia sudah lama disana sebagai penjaga gunung itu, bahkan dia ada 100an kali naik turun gunung itu, sembari mengurus surat perizinan di resort itu kami pun bertanya-tanya dengan bapak itu, tidak banyak yg iya beri tahu, yang penting mendaki dengan niat yang baik, dan utamakan keselamatan katanya, kami semua langsung 
mengiyakan.
mengurus surat perzinan
Ada beberapa hal yang saya tanda tangani disana, seperti perizinan, kesiapan alat dan surat pernyataan untuk bertanggung jawab atas keselamatan tim, semuanya saya tanda tangani pakai materai.
Setelah mengurus surat perizinan selesai, kami bersiap naik dengan briefing dan doa terlebih dahulu, saya jelaskan track nya ke teman teman dan memastikan tiap personil dan alat-alat kita siap, setelah itu kami pun mulai naik menuju camp pertama yaitu Ranu kumbolo tepat pukul 11:30 wib.
Start pendakian
 Pendakian menuju Ranu kombolo sebenarnya tidak terlalu curam landai hanya beberapa titik yang agak curam, udara lembab dan kadang kabut mengiringi perjalanan kami semakin jauh kami berjalanan suhu semakin dingin, jalan setapak yang awalnya lebar dan kering, mulai sempit dan becek berair, beberapa kali kami istirahat, minum dan memakan beberapa coklat sebagai tambahan tenaga, ada 4 post yang kami lalui dimana di tiap pos kami istirahat, kami makan siang di post 2 dengan bekal yang sudah kami bungkus dari pasar tumpang, setelah kami berjalan melewati setapak yang sangat melelahkan sekitar 4 jam perjalanan pukul 15:30 wib dari kejauhan kami melihat danau biru yang amat luas, ya itu lah Ranu kumbolo,

Ranu kumbolo tampak dari kejauhan
dengan semangat yang tersisa kami mempercepat langkah dan semakin terlihatlah dari atas bukit keindahan Ranu kombolo, thanks God!, kami berjalan terus akhirnya sampailah di pinggir danau itu,

 
Ranu kumbolo
ada sebuah rumah kecil di tempat itu, untuk para porter dan pendaki untuk istirahat, entah nasib apa yang ada pada kami, sesampinya di pondok itu hujan langsung mengguyur, saya langsung mengatakan kepada teman teman, “ haha tepat sekali kita sampainya, coba waktu diperjanan hujan, bisa agak repotkan”, kerena kodisi pondok itu yang sepi, hanya ada 4 group pendaki disana, kami memutuskan untuk tidur didalam saja tanpa membuat tenda diluar. Akhirnya kami membongkar barang barang kami didalam rumah itu, suhu saat itu sangat dingin sekitar 4  atau 5  derajatlah wuih sampai sampai beberapa teman lansung memakai sleeping bag dan selimut untuk berbaring, awalnya saya juga kuatir dengan teman teman, karena baru pertama kali mereka merasakan dingin seperti itu, tiga teman teman langsung tepar kerena capek dan dingin dan dua lagi bersama dengan saya bersantai dahulu dengan pendaki lain sembari bertanya-tanya dengan mereka tentang pendakian selanjutnya, dan kebetulan disana ada seorang porter yang beristirahat mencari bibit cemara sambil membakar kayu kering untuk memanaskan badan, kami kemudian menghampiri bapak itu, orangnya ramah, ia bercerita panjang tentang gunung semeru itu kepada kami,yah lumayanlah sedikit menambah pengetahuan kami.
Pukul 18:00 saya membangunkan teman teman yang tadi isitrahat untuk persiapan makan malam, kompor kecil dan logistic yang apa adanya sudah begitu istimewa saat itu, setelah makan kami pun istirahat dirumah itu, dingin yang menusuk sampai ke tulang diiringi gerimis malam itu, bila berbicara atau bernafas seperti mengunyah asap, itu uap air yang dingin keluar dari mulut, saya sudah memakai jaket tebal, ditambah sleeping bed masih tetap dingin, akhirnya sebagian dari kami susah tidur termasuk saya
Pagi sekitar pukul lima pagi saya memutuskan untuk keluar melihat danau, pemandangannya ajib abisss, gunung yang memotong cahaya sunrise memmbentuk siluet/banyangan yang terpantul ke danau, suasanan tenang dan damai, dan udara gunung yang sejuk, keren dah pokoknya


Ranu kumbolo di pagi hari

Pukul 6 pagi saya membangukan teman teman untuk makan pagi, dan cahaya matahari mulai tampak membuat badan sedikit hangat meskipun kabut masih sering muncul, setelah makan, kami persiapan, packing perlengkapan untuk berangkat ke kalimati, lembah terakhir sebelum menuju puncak mahameru. Perlengakapan beres tidak lupa persedian air yang kami ambil dari danau ranu kuombolo, kami pun berangkat, diawal perjalanan kami langsung disambut bukit kecil nan curam yang sering disebut pendaki sebagai tanjakan cinta,
Tanjakan cinta
 karena mitosnya siapa yang mendaki bukit itu tanpa berbicara sepata kata pun dan tidak melihat ke belakang maka harapan cintanya akan terwujud, entah dari mana awalnya mtios itu, kami pun mulai mendaki bukit itu, dan ternyata oh ternyata, dengkul sampe mimisan dan pinggang terserang migran, sambil membawa tas yang cukup berat, capek sangat coy!, ada sekitar 20 menit untuk sampe puncak, sampai di puncak kami istrirahat sebentar meminum madu dan memakan coklat, jalan yang akan kami lalui pun mulai tampak datar dan landai, setelah istirahat kami berjalan menuju “Oro oro ombo” sebuah tempat padang savanna yang ditumbuhi ribuan bunga berwarna ungu, kata teman teman itu lavender tetapi melihat bentuknya sepertinya bukan, entah jenis bunga apa itu, spot yang sangat bagus untuk foto foto, sekali lagi ini sajian pemandangan semeru yang lumayan keren, 
Oro oro ombo
kemudian kami berjalan terus menuju cemoro kandang, sesuai namanya disini memang banyak pepohonan cemara dibiarkan tumbuh liar tak boleh ditebang, kami berjalan terus dengan beberapa kali istirahat, di tengah perjalan kami bertemu beberapa pendaki yang mau turun salah satunya adalah beberapa orang bule, asal Perancis dan Spanyol, mereka sangat ramah, kami pun tak melewatkan kesempatan itu untuk ngobrol ngobrol sebentar sambil beristirahat, kebetulan di group kami ini ada yang sedikit lancar berbahasa inggris, mereka menyambut kami dengan baik juga, tidak lupa kami juga berfoto bersama heheh. 
hehehe:)
Setelah beberapa kali foto kami memutuskan pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju Kalimati, sedikit dakian dan beberapa turunan masih kami lalui, entah sudah berapa kali kami istirahat, suhu semakin dingin dan kabut setiap menit, yang terpikir di benak kami jalan trosss! Jalan dan berjalan trus sekitar pukul 12 siang tampak dari kejauhan sebuah rumah seperti di ranu kumbolo dan ada plangkat bertuliskan selamat datang di Kalimati, lelah dan puas pun mulai tampak, kami sampai dirumah itu, karena pendaki sepi hanya ada tiga grup pendaki disana, ada ruang kosong dirumah itu yang kami manfaatkan sebagai tempat barang dan dapur darurat, beruntung sekali, kami pasang tenda di terasnya, dan kebetulan lagi, sesampainya kami dirumah itu langsung hujan mengguyur, ini keberuntungan kedua setelah di Ranu kumbolo.
camp di Kalimati
 Karena sudah lapar dan dingin kami pun bersiap makan siang, membagi tugas, sebagian mencari air, yang jaraknya 2 km lagi dari camp, sebagian mencari kayu, dan sebagian lagi mempersiapkan makan siang, setelah semua sudah berkumpul lagi dan makan siang sudah dihidangkan, kami pun makan siang mengisi perut dan mengganti lelah kami dalam perjalanan, setelah makan beberapa teman lansung beristirahat di tenda, sedangkan saya dan beberapa teman lainnya memutuskan untuk membakar kayu memanaskan badan sambil minum teh dan ngobrol ngobrol, kata pendaki lain puncak gunung semeru sudah tampak dari Kalimati, tapi saat itu tidak bisa kami lihat, karena jarak pandang hanya beberapa meter saja, karena kabutnya cukup pekat, kami hanya mengira ngira, main feeling aja dah hahah
Sepanjang siang sampai sore kami hanya ngobrol ngobrol dekat api, yang memang sudah sangat dekat dengan api masih terasa dingin, tak terasa malam menjelang, kami pun makan malam yang sudah dari sore kami persiapkan, hujan terus mengguyur, suhu semakin dingin dimalam hari. Setelah makan, kami pun persiapan menunggu sampai jam 11 malam untuk berangkat menuju puncak Mahameru, sebagian teman memutuskan untuk tidur terlebih dahulu menunggu jam 11, sedangkan saya dengan teman lainnya masih bersantai santai dekat api menghangatkan badan, hujan terus mengguyur sampai sampai ada wacana kalau hujan terus mengguyur kita tak jadi berangkat ke puncak, sampai jam 10 malam masih terus mengguyur sampai beberapa saat kemudian mulai reda, sedikit demi sedikit kabut mulai hilang meskipun puncak belum keliatan, satu persatu bintang mulai tampak, kami terus menunggu sampai langit benar benar cerah saat itu, bintang bnitang mulai tampak ramai dilangit, senyum pun mulai tampak di wajah kami, kita bersiap siap berangkat menuju puncak jeng… jeng.. jeng…
Kami membawa satu tas kecil berisi 3 botol air dan beberapa snack, yang jadi berangkat ke puncak hanya 4 orang bersama saya, sedangkan 2 lainnya memutuskan tinggal karena kelelahan dan kedinginan, lebih baik seperti itu dari pada dipaksakan bisa bahaya, tidak lupa perlengkapan paling penting headlamp, pakaian tebal dan sarung tangan, serta topi kupluk karena saat itu benar benar dingin, tepat jam sebelas kami start dari camp Kalimati menuju puncak, dengan terlebih dahulu berdoa agar sampai dan kembali dengan selamat, kami berjalan 1 garis kebelakang saya yang ada di depan dan ketiga teman lainya mengikuti di belakang 100 meter pertama masih datar dan landai setelah itu, mulai lah tanjakan tanjakan curam, jalan setapak yang sedikit licin sehabis hujan, dingin semakin menusuk dan bila bernafas seprtinya oksigen yang kita hirup kurang banyak yang masuk, udaranya semakin tipis, semakin naik semakin lelah terus mendaki sampai beberapa kali kami istirahat dengan meneguk air sedikit demi sedikit, memakan coklat sebagai penambah tenaga, track yang kami lalui masih setapak kecil dengan kiri kanan masih pepohonan, malam yang sepi kebetulan, cuma kami yang mendaki saat itu, biasanya ramai, karena bulan puasa pendaki sepi benar benar nekad hahah, kami pun berjalan terus sampai ke camp arcopodo sekitar pukul 1 pagi, kami beristirahat sebentar, disitulah kami melihat monument kecil pertama memorial seseorang yang telah meninggal  sewaktu menuju puncak, itu sebagai tanda kepada para pendaki untuk semakin berhati hati menuju puncak, dan sebagai peringatan untuk selalu dekatkan diri dengan TUhan sewaktu mendaki, dan kita harus respect kepada para pendaki yang tak mampu sampi puncak dan kembali pulang, setelah istirahat beberapa menit kami terus naik, lelah semakin memuncak hanya berjalan 15 sampai 20 langkah kami istrahat, kami semakin ke atas, kami menemukan puluhan monument memorial peringatan lagi,entah sudah berapa kali kami istirahat, persediaan air semakin menipis, tepaksa kami hanya minum seteguk seteguk saja, belum lagi semakin ke atas semakin dingin, dalam hati kami hanya berdoa masing masing, tepal pukul 2 pagi kami sampai di Cemoro tunggal, tempat terakhir yang ditumbuhi tumbuhan atau vegetasi terakhir, tampaklah lereng dan puncak mahameru yang menjulang tinggi, ternyata kami masih seperempat jalan, disinilah mulai pendakian terberat dari pada semua pendakian dari awal perjalanan, lereng yang sebaian besar berkomposisi pasir dan batu, bila anda melangkah 2 langkah anda akan turun 1 langkah karena longsoran pasir yang ada injak, sungguh membuat stress dan putus asa, dari pendakian ini saya ada 6 kali merasa putus asa dalam hati, teman teman juga begitu, tapi dibalik rasa putus asa , lebih besar semangat kami untuk sampai puncak, karena” bukan puncak gunung tinggi yang akan kau capai, tetapi puncak dari unsur unsur dirimu yang harus kau taklukkan. Mental sangat gampang goyah saat itu, hanya 10 langkah saja kami sudah berhenti dan berisrirahat sekitar dua sampai tiga menit, begitu seterusnya, dan memang benar kata teman teman pendaki yang sudah pernah kesana, ini gunung PHP (pemberi harapan palsu), puncaknya sudah kelihatan tapi sewkatu mendaki seperti tak akan pernah sampai, satu hal juga yang paling berat dari pendakian ini adalah ngantuk yang sangat-sangat berat, karena udara tipis yang langsung terkena ke mata, lelah dan dingin, tapi itulah yang harus anda lawan, banyak pendaki yang tak sanggup naik karena hal itu, karena anda tak akan merasakan hipotermia saat anda sudah tertidur, bisa bahaya, nyawa tauhannya kami pun salaing mengingatkan ke teman teman bila ada yang mulai ngantuk , sesekali kami berhenti memandangi langit yang penuh dengan bintang bintang, banyak sekali bintang bintang yang bergerak cepat dilangit, seperti komet gitu, tiap menit pasti ada ,sudah seperti di film film aja, lampu lampu kota mulai tampak memecah kabut dari lereng entah kota kota apa saja yang kami lihat dari sana, hanya menerka nerka saja. Kami terus mendaki dengan stamina yang tersisa, terus mendaki, benar benar sepi dan dingin langkah kami semaki tak beraturan karena lelah dan frustasi tak sampai sampai, pukul 5 pagi tampak dari sisi timur gunung, cahaya matahari,

Dekat lagi menuju puncak
 tampak warna merah sedikit orange mulai membelah langit, senyum di wajah kami mulai sedikit tampak, dan entah kenapa ada semangat yang kembali dari diri kami masing masing, “ayo sebentar lagi kita sampai puncak” kami saling menyemangati, kami terus mendaki, 2 teman saya mulai mendaki lebih cepat, sedangkan saya dan 1 teman saya, tetap santai sembari duduk sebentar memandangi pemandangan yang sangat istimewa hamparan savana dan gunung- gunung mulai tampak, kami terus mendaki, terus mendaki akhirnya dari kejauhan tampaklah sebuah tiang dengan bendera merah putih dengan gagah berkibar, rasa lelah sepertinya hilang dalam sekejap langkah semakin cepat, sampailah kami dipuncak 3676 MDPL, puncak para dewa, puncak mahameru, puncak tertinggi di pulau jawa dengan perasaan bahagi dan sukses, 



Puncak mahameru
senyum dan tawa di wajah kami masing,sambil saling memberi selamat kepada teman teman, tampak juga kawah “jonggring saloka” yang tiap enit mengeluarkan gas dan asap dari dalamnya, dan pemandangan dari sana yang betu betul luar biasa, entah berapa gunung di pulau jawa yang tampak dari puncak, sawah, kota pantai dan lain lain semua tampak saat itu dibawah cahaya sunrise, sungguh kau mencintai Tuhan yang menciptakan Indonesia sebagus ini, ucapan syukur dari teman beberapa kali terucap dari mulut kami, di dekat taing bendera saya membuka tas yang kami bawa, mengeluarkan minuman dan makanan ringan yang kami bawa, sambil beristirahat kami menikmatinya, foto foto pun tak kami lewatkan dipuncak, keren dah pokoknya, total 7 jam pendakian kami dari Kalimati sampai puncak menembus malam, kemudian setelah setengah jam lebih kami dipuncak, karena hembusan dingin kami memutuskan untuk turun, sambil dalam hati berucap “thanks Mahameru semoga kami bisa kemabali lagi”, meskipun sempat terucap “cukup sekali aja mendaki mahameru tak sanggup lagi” heheh kata teman sambil bercanda, kami pun mulai turun, disinilah hal mengasikkan sewaktu turun, karena pasir dan kemiringan lereng anda bisa turun sambil main prosotan prosotan yihuiiiii,..
 tak terasa hanya satu jam kami sudah sampai di cemoro tunggal, pendakian berjam jam, sewaktu turun hanya 1 jam hahah sanking asyiknya saya yang duluan sampai ke bawah, teman teman lainnya menyul dari belakang, kami terus dan turun, cahaya matahari yang hangat mulai menerpa tubuh kami, akhirnya pukul 9 pagi sampai lagi dikalimati disambut teman teman yang tinggal di Kalimati, di Kalimati saya dan teman teman langsung bersih bersih, perasaan lega, dan syukur berangkat dan turun dengan selamat, saya langsung memakai sleeping bag untuk tidur, karena mulai lelah dan ngantuk, tak peduli lagi dingin di pagi itu saya langsung terlelap tidur sampai jam 1 siang teman teman membangunkan saya untuk makan siang. Setelah makan siang kami briefing sebentar, saya memberi saran kepada teman teman untuk kembali ke Ranu koumbolo dan menginap disana, sampai besok pagi baru setelah itu kembali ke Surabaya, seperti yang sudah kami rencanakan terlebih dahulu, rata rata pendaki pemula melakukan hal seperti tiu, tapi teman teman kurang setuju, kerna hari minggu harus balik ke kampung halaman, minimal kami sudah ada di Surabaya sabtu pagi, sedangkan saran saya tadi sampainya sabtu malam, akhirnya setelah berunding, kami memutuskan untuk lansung pulang, tak usah menginap di Ranu kumbolo semuanya setuju dengan terlebih dahulu saya memastikan  teman teman benar kuat, dan semua siap, tanpa menunggu lama kami bersiap dan mulai berangkat dari Kalimati pukul 2 siang, 

Sebelum pulang foto dulu :)
tak lupa kami tak mau jadi pendaki alay yang naik ke semeru hanya untuk membuang sampah dan meninggalkannya disana, masing masing personil menyiapkan kantung plastik berisi sampah yang akan kami bawa turun, ada tiga peraturan pendaki, yaitu:
1.      Jangan tinggalkan apapun selain jejakmu
2.      Jangan ambil apapun selain foto/gambar
3.      Jangan membunuh apa pun selain membunuh waktu
kami harus cepat, karena kami takut malam dalam perjalanan menuju ranu pani, dengan stamina yang tersisa, kami berjalan sedikit cepat, lagian trak yang kami lalui rata rarat turunan hanya sedikit pendakian kecil, pukul 15:30 kami sampai di ranu koumbolo, mengisi persediaan air minum, pendaki mulai ramai disana, hanya beberapa menit kami mulai berangkat lagi, saya berusaha mengatur waktu istirahat semakin singkat agar cepat sampai di Ranu pani. Pos demi pos kami lalui, langit mulai gelap sektai pukul 6 sore tampaklah dari kejauhan desa Ranu pani, langkah semakin cepat, sampailah kami di resort Ranu pani awal kami start sewaktu berangkat, kami semua langsung menuju warung makan yang ada di depan resort itu, nasi pecal dan telur ceplok menunya saat itu, rasa lapar dan lelah akhirnya mengiringi kami sampai di ranu pani, setelah makan, saya melapor ke petugas perizinan, bahwa kami sampai dengan selamat tanpa kekurangan satu anggota pun, setalah itu kami mencari truk menuju Malang, sekitar pukul 9 malam kami dapatkan truk, kami berangkat  dengan perasaan tak percaya kami sudah ke semeru, dimana kami semua pendaki pemula dan tanpa guide atau porter, benar benar nekad, tak lupa ucapan syukur dalam hati, gunung dimana para pendaki sebagai salah tempat yang tak bisa di lupakan, goodbye semeru, semoga kami bisa kembali lagi. Semeru oh.. semeru...



PERSONIL
Sahat martua Purba

Franky Yonathan Hutauruk

TM Harris Purba

Andro Siregar

Patut Parulian Butar butar

Saya sendiri Elton Kristian Silalahi